Pulau Umang
Finally kami jadi pergi juga ke Pulau Umang Weekend 12-13 May 2007. Berangkat jam 8.30 (ngaret setengah jam dr schedule semula). Perjalanan yang kami kira selama 4 jam sudah sampai ternyata sampai Sumur, tempat transit untuk menyeberang ke pulau Umang, ternyata ditempuh sampai 5 jam. Di perjalanan yang kurang lebih minus 1 jam lagi sampainya, Jelita mabuk darat sampai muntah2, meriang, wah... senewen deh. Jalannya berkelok2 lagi. Tapi syukurlah setelah sampai di Sumur sekita jam 2 siang, Jelita sudah sehat & ceria kembali.
Ternyata naik boat memang cuma 5 menit. Begitu menjajaki kaki di Pulau Umang, kami disambut dengan ramah oleh Mas Hance, sebagai Liason Officer kami. Duh saya sangat impress dengan penyambutan dan pelayanan dari Mas Hance. Bayangin aja, pas dinner, yang sudah diseting di pinggir pantai ala Jimbaran Bali, tiba2 turun hujan pada saat kami hampir selesai makan, tapi kan Jelita belum makan. Aku minta Hance aja sepiring kecil nasi & semangkuk sup daging. Langsung dikasih sama Hance. Untungnya ada Kids Club dimana Jelita disuapin as usual dan makan lumayan banyak akhirnya.
Terus bantuan Hance yang berharga jg gw dapat pas keesokan harinya after breakfast gw minta tempat makan buat take away Jelita makan, alasannya sih buat makan di Pulau Oar.
Pokoknya Hance is the best deh, gw smp terharu... he he
Setelah mendarat di Pulau Umang, kami langsung disambut dengan ramah oleh Mas Hance, sebagai Liason Officer kami. Beliau sampai memberikan no HP nya jika kami memerlukan bantuannya. Setelah melepas lelah dan meminum welcome drink (sirup jeruk atau apel), kami langsung ditawarkan makan siang. Lobby Pulau Umang terkesan mewah dengan pilar2nya, dan tempat makan siang yang berada diatasnya. Kami disuguhi ayam fillet, tahu sapo, sayuran, sop sosis dan ikan. Benar-benar empat sehat lima sempurna dan tidak ketinggalan desertnya. Setelah makan kami merasa segar dan langsung ke kamar Sunset 209, dengan pemandangan ocean view. Teman kami Ari & Nancy mendapat kamar di Sunrise 111 ocean view depan dekat dermaga.
Kalau bepergian, paling rugi kalau hanya mendekam di kamar, jadinya kami langsung menuju pantai dengan rencana ingin melihat situasi dan kondisi apakah memungkinkan untuk renang di laut, tapi ternyata ombak sore cukup besar dan banyak pasir kasar sehingga tidak nyaman untuk berenang. Ari dan Nancy kemudian bergabung dengan kami dan siap dengan alat pancing mereka. Setelah dermaga sepi mereka memancing di dermaga. Nancy langsung mendapatkan 2 ekor ikan. Gw sih panas2in Ari krn dia blm dpt ikan sama sekali.
Setelah itu Andre ingin berenang di kolam, hari sudah semakin sore. Setelah berendam sebentar di kolam, kami mandi dan bersiap untuk makan malam, dimana Ari & Nancy masih dengan betahnya memancing.
Makan malam di pinggir pantai ala Jimbaran Bali hanya berlangsung sebentar karena hujan turun. Kembali ke lobby dan Jelita bermain di Kids Club. Setelah itu kami ke kamar. Tak lama setelah Jelita tidur, Ari mengajak kami bergabung ke main lobby untuk mendengar life music. Kami menonton Mas Hance yang berdansa dengan partnernya. Kantuk dan letih tidak tertahankan sehingga akhirnya kami ke kamar.
Keesokan harinya kami langsung bersiap-siap ke Pulau Oar setelah makan pagi. Sekitar jam 9 lebih kami menuju Pulau Oar dengan kapal sekitar 5 menit juga. Ternyata Pulau Oar memang bagus, pantainya panjang, bisa untuk berenang, pasirnya putih & halus. Langsung aja gw nafsu untuk snorkling. Sayang alat snorkle nya rusak dan mau sewa tapi alatnya sdh tersewa semua. Untungnya ada seorang bapak yang dengan baik hatinya menawarkan alat snorkle-nya. Dng ga tau malu langsung aja gw pakai dan berenang ke tengah untuk bersnorkling. Ternyata di tengah orang2 sudah pada balik ke pantai, yang ada tinggal gw sendirian di tengah2 laut. Andre juga ga nyusul lg krn ternyata alat snorklenya rusak. Jadinya cukup mengecewakan karena ikannya kecil2 & sedikit, banyak karang sampai kaki gw luka2.
Tapi gw puas renang di laut , sementara itu Jelita bermain pasir di pantai ditemenin baby sitter yg khusus gw bw dr Jkt yaitu Oom Becky hueheue.
Setelah puas bermain di Pulau Oar, jam 11 kami kembali ke Pulau Umang. Bersiap-siap untuk pulang, kami check out jam 2. Sebelumnya sempat mencicipi ikan goreng hasil pancingan Ari & Nancy yang ternyata enak tenan.
Ternyata perjalanan pulang panjang juga, setelah mampir makan sore di Anyer, tiba2 hari sudah gelap, sampai Jakarta jam 8.
Ternyata naik boat memang cuma 5 menit. Begitu menjajaki kaki di Pulau Umang, kami disambut dengan ramah oleh Mas Hance, sebagai Liason Officer kami. Duh saya sangat impress dengan penyambutan dan pelayanan dari Mas Hance. Bayangin aja, pas dinner, yang sudah diseting di pinggir pantai ala Jimbaran Bali, tiba2 turun hujan pada saat kami hampir selesai makan, tapi kan Jelita belum makan. Aku minta Hance aja sepiring kecil nasi & semangkuk sup daging. Langsung dikasih sama Hance. Untungnya ada Kids Club dimana Jelita disuapin as usual dan makan lumayan banyak akhirnya.
Terus bantuan Hance yang berharga jg gw dapat pas keesokan harinya after breakfast gw minta tempat makan buat take away Jelita makan, alasannya sih buat makan di Pulau Oar.
Pokoknya Hance is the best deh, gw smp terharu... he he
Setelah mendarat di Pulau Umang, kami langsung disambut dengan ramah oleh Mas Hance, sebagai Liason Officer kami. Beliau sampai memberikan no HP nya jika kami memerlukan bantuannya. Setelah melepas lelah dan meminum welcome drink (sirup jeruk atau apel), kami langsung ditawarkan makan siang. Lobby Pulau Umang terkesan mewah dengan pilar2nya, dan tempat makan siang yang berada diatasnya. Kami disuguhi ayam fillet, tahu sapo, sayuran, sop sosis dan ikan. Benar-benar empat sehat lima sempurna dan tidak ketinggalan desertnya. Setelah makan kami merasa segar dan langsung ke kamar Sunset 209, dengan pemandangan ocean view. Teman kami Ari & Nancy mendapat kamar di Sunrise 111 ocean view depan dekat dermaga.
Kalau bepergian, paling rugi kalau hanya mendekam di kamar, jadinya kami langsung menuju pantai dengan rencana ingin melihat situasi dan kondisi apakah memungkinkan untuk renang di laut, tapi ternyata ombak sore cukup besar dan banyak pasir kasar sehingga tidak nyaman untuk berenang. Ari dan Nancy kemudian bergabung dengan kami dan siap dengan alat pancing mereka. Setelah dermaga sepi mereka memancing di dermaga. Nancy langsung mendapatkan 2 ekor ikan. Gw sih panas2in Ari krn dia blm dpt ikan sama sekali.
Setelah itu Andre ingin berenang di kolam, hari sudah semakin sore. Setelah berendam sebentar di kolam, kami mandi dan bersiap untuk makan malam, dimana Ari & Nancy masih dengan betahnya memancing.
Makan malam di pinggir pantai ala Jimbaran Bali hanya berlangsung sebentar karena hujan turun. Kembali ke lobby dan Jelita bermain di Kids Club. Setelah itu kami ke kamar. Tak lama setelah Jelita tidur, Ari mengajak kami bergabung ke main lobby untuk mendengar life music. Kami menonton Mas Hance yang berdansa dengan partnernya. Kantuk dan letih tidak tertahankan sehingga akhirnya kami ke kamar.
Keesokan harinya kami langsung bersiap-siap ke Pulau Oar setelah makan pagi. Sekitar jam 9 lebih kami menuju Pulau Oar dengan kapal sekitar 5 menit juga. Ternyata Pulau Oar memang bagus, pantainya panjang, bisa untuk berenang, pasirnya putih & halus. Langsung aja gw nafsu untuk snorkling. Sayang alat snorkle nya rusak dan mau sewa tapi alatnya sdh tersewa semua. Untungnya ada seorang bapak yang dengan baik hatinya menawarkan alat snorkle-nya. Dng ga tau malu langsung aja gw pakai dan berenang ke tengah untuk bersnorkling. Ternyata di tengah orang2 sudah pada balik ke pantai, yang ada tinggal gw sendirian di tengah2 laut. Andre juga ga nyusul lg krn ternyata alat snorklenya rusak. Jadinya cukup mengecewakan karena ikannya kecil2 & sedikit, banyak karang sampai kaki gw luka2.
Tapi gw puas renang di laut , sementara itu Jelita bermain pasir di pantai ditemenin baby sitter yg khusus gw bw dr Jkt yaitu Oom Becky hueheue.
Setelah puas bermain di Pulau Oar, jam 11 kami kembali ke Pulau Umang. Bersiap-siap untuk pulang, kami check out jam 2. Sebelumnya sempat mencicipi ikan goreng hasil pancingan Ari & Nancy yang ternyata enak tenan.
Ternyata perjalanan pulang panjang juga, setelah mampir makan sore di Anyer, tiba2 hari sudah gelap, sampai Jakarta jam 8.
Comments