Europe Trip
Rencana….
Perjalanan ini dimulai dari sebuah percakapan pagi para tebengers (tukang tebeng) di mobil saudaraku Indrawan…. di bulan July 2007 antara Lani dan aku. Tiba-tiba Lani mengajakku pergi ke Eropa. Suatu hal yang impossible di masa lalu tiba2 menjadi possible. Pikirku… aku sudah punya tabungan USD 2,000 tinggal menabung sedikit lagi jadilah aku ke Eropa bersama Lani. Dengan semangat 45 membara & menggebu-gebu aku mulai hunting
Perjalanan….
Wednesday 30 April 2008
Berkumpul di Airport jam 19.00. Jumlah peserta ada 37 termasuk TL & Romo Yohan dari Malang.
Peserta tour ini mengingatkanku pada Amazing Race saja. Selain pasutri & family, ada sisters, (ex) co-workers (three ladies dibilangnya lex trio), mother & daughter, friends, bahkan ada 3 single ladies berumur 50-60 yang pergi sendirian saja, hebat ya…
Departure 21.45 – 04.45 (10hrs) by Emirates EK 347 menuju Dubai untuk transit 4 jam dilanjutkan EK 55 Dubai – Düsseldorf 08.40 – 13.45 (9hrs). Biasa… secara katro ala Tukul… pas mau boarding… koper kami ternyata gak dimasukin ke baggage… dengan rasa2 paniki sedikit mengingat banyaknya botol air di koper kami yg akhirnya tersita 2 botol dan 5 botol dalam plastik lainnya selamat... akhirnya 1 koper dimasukin ke bagasi pas mau boarding (oooh… dalam hati ternyata masih bisa ya … syukurlah… kirain harus ditinggal gitu… kacau kan…) Ini terjadi karena miskom between TL dan kami yg juga nyantai gitu loh… Jadi pengetahuan umum kami bertambah kalau cabin carry tuh ternyata cuma boleh 1 org 1 bag… he he… maklum deh... jarang ngetrip...
Di Pesawat
Emirates setiap seat ada TV lho (norak.com)... ada Audio CD, Movie, TV Series such as Friends, The Simpsons etc. Sayangnya pas perjalan pergi di Airport sudah muntah2, jadinya di pesawat bolak-balik Toilet untuk vomit sampai pas landing di Düsseldorf jg muntah kedengaran 1 kabin yg membuahkan hasil blessing in disguise gw boleh duduk di depan dalam bus J
Sampai Düsseldorf langsung menuju Amsterdam dipandu oleh Pilot Bus Mr.Giuseppe (Italian). Peraturan bus di Eropa tidak boleh lebih 100 km dan harus berhenti untuk istirahat setiap 2 jam sekali selama minimal 25 menit hal ini dipantau oleh Polisi melalui kartu yg ada di dalam bus (yg mungkin on line kali yeee…).
Sampai di Amsterdam sudah sore sekitar jam 05.30 langsung makan malam di Restaurant Desa (Indonesian food). Menginap di
Friday 2 May 2008 Keukenhoff – Volendam –
Inilah hari pertama efektif tour dimulai dengan mengunjungi Keukenhoff (wah sungguh beruntung diriku sekalinya ke Eropa pas ada Pameran Bunga Tulip yang hanya sekali setahun 20 Maret – 18 May). Sungguh indah luar biasa... Cantik sekali so beyond my imagination rasanya seperti mimpi berada di bumi bagian ini... Setelah itu makan siang di Chinese Restaurant Nam Tin dilanjutkan ke tempat pengasahan berlian Gassan yg terkenal di dunia.
Kemudian ke Volendam tmp kami2 org Indonesia berkatro ria dengan foto2 ala pakaian tradisional Belanda (€17.50) ketemu dengan Group Indonesia juga jd ngantri fotonya agak lama sudah kesorean sehingga acara Kanal Cruise dibatalkan... hu hu tapi sempat cobain Poffertjes asli dari Belanda (€4) dan dengan sedih hati setelah makan malam di Desa lagi kami2 disuruh balik ke hotel padahal jam baru 7.30 dimana masih terang banget krn di Eropa matahari terbenam bisa sampai jam 10 malam.
TL kami Mr.Anton stayed di Restaurant dengan alasan yg sungguh tidak masuk akal menunggu fax padahal kami curiga dia mau pergi sama Group Four, 4 peserta yg jg stay di hotel. Dengan penuh protes selama perjalanan ke hotel dengan semangatnya kami minta diturunkan di downtown, karena kalau sudah sampai Hotel yg located di uptown dkt Airport akan jauh dan taxi mahal, akhirnya Romo kami tercinta Romo Yohan Verbeeck bilang ke Giuseppe dan beliau mengajak kami turun, akhirnya ada 18 peserta tour kaum pemberontak yg ingin turun untuk mengikuti Kanal Cruise (€7), sisanya peserta tour kaum oma-oma & opa-opa kembali ke Hotel dengan bus.
Setelah itu keliling bronx nya Amsterdam gitu loh di Dam square krn banyak gank2 anak muda sekitar Red Light District yg tersohor itu tapi demi menghormati beliau yaaaah tidak mungkin lah kami kesana.... tapi ini juga merupakan berkat tidak terduga bersama Romo yg kelahiran Belanda itu kami bisa berjalan-jalan, sempat mengunjungi St Nicolas Church gereja tertua dan pulangnya jalan kaki jauh banget ke Central Station , Romo cari tahu untuk cara balik ke hotel, menunggu di stasiun lama banget, jiwa petualang gw bangkit dan rasanya senang banget, dimana kami juga belum ada kepastian bgm pulang ke Hotel, akhirnya beli tiket train dari Amsterdam Central ke Schipol Airport berangkat jam 22.45, sampai Airport harus menunggu last shuttle bus free ke Radisson SAS Hotel jam 23.45 jd smp Hotel kira2 jam 00.00 pas banget kan waktu Cinderella time.
Saturday 3 May 2008 Amsterdam – Brussel – Paris
Nah nih hari serasa jadi jet set, breakfast di Amsterdam, lunch di Brussel & dinner di Paris. 3 Countries in 1 Day. Dari Amsterdam jam 08.00 sampai Brussel sekitar tengah hari, foto stop di Atomium, simbol World Expo 1958. Pertama kali di Eropa aku menemukan pengemis imigran seorang perempuan muda sehat tapi meminta-minta langsung dgn menghampiri dan menyodorkan gelasnya meminta uang. Ooo... baru tahu ada pengemis model begini....
Kemudian kami makan siang di Chinese Restaurant Chow Chow, langsung ke Gran Place dan melihat Maniken Piss serta membeli coklat Belgia (€11 dpt 6 box) dan cobain langsung wafel asli Belgia (€2).
Setelah itu langsung menuju Paris (330 Km) smp jam 6 langsung makan malam di Chinese Rest New Hongkong, menginap di (d/h Holiday) Inn Hotel, hotel kecil non AC yang banyak diprotes krn hotelnya kecil dan ternyata bukan Holiday Inn seperti yg tercantum di Itinerary sebelumnya. Ternyata memang sdh bukan Holiday Inn tp ex dan dibilangnya Holiday Inn palsu sama TL kami ...
Sebelumnya optional Paris by night nonton Lido (€100) hiks hiks mahal banget cuma mau nonton topless nyesel gw krn ngantuk & a little bit boring... tp yah namanya pengalaman memang ada harganya. Dapat champane ½ botol tp dasar katro ga berani nambah takut dicharge jadi kami cuma minum 1 gelas aja hiks hiks... Sebelum kami masuk serasa di film2 gitu ketemu sm penjaga show yg b’tampang spt bodyguard kebayang kan... terus kami disuruh tunggu, tp ternyata di Eropa tidak diskrimatif stp disini yg bule/orang asing minded sehingga kami disuruh masuk duluan ketimbang bule lainnya krn kami sdh reserve melalui Jackie (Taiwan), channel TL kami. Pdhal wkt itu hari Sabtu dan kami baru reserve sekitar 1,5 jam sebelum show yg dimulai jam 21.30 yg mana impossible krn org yg antri aja panjang banget. Tapi krn Jackie mungkin kami spt diistimewakan dapat meja di center & depan. Pdhal si Jackie itu spt encek2 Shantung yg di film2 kungfu gitu sambil menyambut kedatangan kami ”Indonesia.... Indonesia.....” Wah seru juga deh pokoknya. Pulangnya ternyata show kedua jam 00.00 antriannya panjang banget smp ke pintu keluar lho... Dan org sana kan bajunya keren pake jas sdkan kami turis2 Asia hanya bmodalkan kaos/hem & jeans J keren kan...
Di Champ Ellyse kami foto2 spt di film India ketemu pohon bergaya... pokoknya ketemu apa jg difoto deh, di depan butik LV, Hugo Boss etc. Maklum deh norak.com
Oh ya di Paris ini mostly semua public toilet bayar €0.50.
Sunday 4 May Paris – Nevers
Pagi hari 6 (Morning call) – 7 (B’fast) – 8 (Start).
Kami ketemu sama mbak Mar (Marjolaine) local guide blonde nan ayu berumur 40an yg fasih bhs Ind (beliau menguasai 7 bahasa : Arab, German, Italy, Duch, Indonesia, French, English), keren banget ya, mbak Mar yg segar dengan jokenya mengenai p’kembangan Ind smp menyindir peserta yg tidur katanya dia ga marah koq spt SBYJ, dan tahu film AAC lagi wah mbak Mar ini hebat banget, bahkan mengetahui bahasa gaul, hebat banget deh pokoknya. I can meet someone in the real life who can speaks 7 languages, serasa spt Sydney Bristow di film Alias saja). Dan aku sempat nanya kenapa ga jadi agen rahasia saja, kata mbak Mar wah engga deh dunia spy, mending jadi guide aja katanya… xixi.
Mengunjungi Eiffel, Arc de Triomphe, Place de la Concorde, Champ Ellyse, Louis Vitton (wajib bg para shopaholic). Di sekitar Eiffel banyak imigran spt dari Afrika, Timur Tengah, Hispanik yang menjual key chain Eiffel dan harganya €1 dapat 3 pcs saudara-saudari ! Dan dasar org Ind teman ada yg tawar juga €1 dapat 5 buah, gila kan… Nyesal deh ga beli banyakan ....
Peraturan di Paris toko tidak boleh buka pada hari Minggu kecuali toko yang mendukung pariwisata spt duty free Paris Look sehingga Gallery Lafayette tutup sedangkan LV sengaja melanggar peraturan tersebut dengan membuka toko dan membayar denda, hal ini pasti karena income mereka lebih drpd dendanya bukan ??
Makan siang di Rest Fountain de’Jade, ini adalah resto Chinese terenak selama kami di
Nah mulai tengah hari ke-5 ini Tour Rohana ditinggalkan dan dimulailah Tour Rohani secara kami menuju ke Nevers dimana kami mengunjungi St Bernadette Chapel.
”The body of St Bernadette has lain in the chapel of St Bernadette since 1925. It is intact. The face and hands are cover with thin coat of wax.” St Bernadette once said “I will not live a single moment without loving”. Kami misa di sini, kebetulan ini memang hari Minggu, jd pas banget buat Misa.
Bermalam di Holiday
Oh ya ada cerita sedikit mengenai jenasah St Bernadette, dimana ada bbrp org yg mengambil foto jenasah beliau tapi ternyata foto tersebut tidak jadi, bahkan ada peserta tour dulu yg bercerita ke TL Anton bahwa ketika fotonya jadi hanya ada matanya dua hitam dan ia tidak bisa tidur selama 3 hari. Ternyata video handycam yg kami ambil di Kapel St Bernadette tidak jadi, entah terlewat entah tidak terekam, pokoknya it’s a bizare coinsidence, so unexplainable...
Monday 5 May Nevers –
Perjalanan panjang Nevers – Lourder 700 km dimana lama wkt perjalanan dirahasiakan oleh TL yg ternyata total 10 jam dikurangi transit 2 jam, 3x pemberhentian, makan siang di Côte France Buffet yaitu Steak Hache enak lho, daging giling & frites (kentang) (@€7.10) cukup murah ya harganya…
Smp Lourdes yang terletak di kaki gunung Pyrenees jam 18.00 langsung ke Hotel Beausejour Best Western Group, hotelnya kecil & cantik, homy, makan malamnya enak, turkey tapi we miss the dessert apple pie krn kami harus cepat ke Lourdes (la Grotte) sekitar 2 km by foot supaya bisa ikut choir mewakili Indonesia. Dari kejauhan tampak Rosary Basilica, megah dan menakjubkan dan merupakan tempat terindah dari selama kunjunganku ke Eropa.
Tp ternyata smp
Prosesi Lilin dimulai jam 09.00 malam dan diadakan setiap hari sejak sehari setelah Paskah smp dgn 31 Oktober. Prosesi ini sangat megah dimana ribuan orang berkumpul menyalakan lilin memutari jalan sepanjang lapangan Gereja, Doa Salam Maria & lagu Ave Maria dilantunkan dalam berbagai bahasa termasuk bahasa Indonesia. Suasana sangat hikmat & syahdu... Terutama ketika lagu Ave.. Ave.. Ave.. Maria digaungkan kami semua mengangkat lilin kami. Wah semakin aku bangga menjadi seorang Katolik dimana arti Katolik itu sendiri berarti Universal.
Pulangnya jalan sepanjang toko souvenir seperti di Kuta, Lourdes berarti aman krn kami dilepas begitu saja oleh TL sementara di kota2 lain kami diingatkan utk selalu waspada krn banyaknya pencopet/perampok. Sayangnya banyak pengemis homeless bersama anjingnya, sungguh iba melihatnya. Bayangkan saja dimana suhu udara sangat menggigil dan mereka hanya tidur di emperan beralaskan selimut tua dengan anjing yang setia menemani mereka.
Tuesday 6 May Lourdes
Misa pagi jam 08.00 di Chapel St Michel, di kapel ini banyak sekali dipahat ucapan terima kasih di dinding & langit. ”Reconnaisence A N.D. De Loudes Notre Enfan” salah satunya, ucapan ini dibuat sekitar th 1870 – 1930an, dimana bagi ucapan yang dipahat di dinding, orang yang permintaannya dikabulkan itu juga turut menyumbang untuk membangun kapel tersebut.
Dilanjutkan via Dolorosa, 14+1 pemberhentian (+Arising). Setiap pemberhentian kami berdoa dan melihat betapa indahnya setiap ilustrasi pemberhentian.
Lunch kembali ke Hotel, makan Salad Rumput, Lamb Steak & Pie asli Perancis, enak banget, langsung ke Grotto lagi untuk acara Bathing jam 14.00 setelah menunggu giliran selama +- 2 jam, aku mendapat giliran mandi. Sungguh beruntung diriku dapat mengalami ini semua. ”Siapakan diriku ini sampai Bunda TuhanKu mau mengunjungiku”. Aku secara pribadi merasa diundang oleh Notre Dame de Lourdes untuk mengikut Ziarah ini, merasakan mandi dengan air suci, bertemu dengan orang2 sakit, anak2 cacat selama kami menunggu mandi, sungguh merasakan iba tapi suasana haru juga menyelimuti kami setelah mandi kami merasa diperbaharui, hidup baru, dimana kami melihat orang2 sakit mempunyai iman & kepercayaan untuk disembuhkan termasuk teman kami Suli yang menderita kanker, tp beliau kuat selama perjalanan tour, bahkan tidak memakai kursi roda selama via Dolorosa ke Puncak Kalvari Lourdes. Puji Tuhan. Banyak kesaksian setelah acara mandi ini. Beberapa ibu yang sakit2an dan tidak pernah mandi pakai air dingin tapi ketika menyentuh air suci yang dingin tidak merasakan apa-apa malah terasa hangat. Air ini memang air suci, ketika kami selesai mandi, tidak ada setetes airpun terasa di badan & baju kami, seketika kering. Inilah air ajaib, air yang diambil dari mata air Lourdes ketika St Bernadette ditunjukan oleh Bunda untuk menggali rerumputan yang membuahkan terbukanya mata air (spring) pada saat itu.
Setelah dihitung, hari ini berarti kami berjalan sejauh 4 x 2 km + 1 km. Belum lagi jalan salib. Jadi jadwal hari ini setelah dirangkum sbb : Pagi dari hotel ke church utk misa pagi, siangnya kembali ke hotel utk lunch, langsung ke grotto lagi utk mandi, pulang hotel terus setelah makan malam jam 8.15 naik city bus (€1.20) ke Lourdes untuk melihat prosesi lilin malam itu , pulangnya kembali ke hotel dengan berjalan kaki, menikmati pemandangan nan indah dan suasana festive sepanjang jalan toko souvenir menuju Hotel. Rumah St Bernadette yang sekarang jadi museum juga ada dalam perjalanan Hotel – Grotto.
Di Lourdes ada juga Diorama St Bernadette menceritakan kehidupan beliau. Dari saat pertama kali penampakan ketika ia berumur 14 tahun sampai terjadi 18x penampakan. Hal ini dilalui dengan sangat berat. Hinaan, cacian bahkan pengadilan dari pejabat gereja setempat diterimanya dengan tabah. Asal muasal air Lourdes adalah ketika Bernadette mengalami ”ecstasy” ketika ia mencabut dan memakan rumput yang menghasilkan keluarnya mata air (spring) sampai sekarang ini. Sang Bunda berkata ”I am the Immaculate Conception”. Kata-kata inilah yang akhirnya membuat pejabat gereja mempercayai Bernadette dan mengesahkan penampakan tersebut adalah nyata. Bunda juga meminta Bernadette berdoa untuk ”the Sinners” dan agar dibangun kapel untuk tempat orang berziarah.
Wednesday 7 May Lourdes – Nice
Dari Hotel masih gelap & sepi berjalan ke Church untuk Misa pagi jam 06.00 di Chapel St Gabriel. Tidak lupa kami memasang sepasang lilin di samping gua, ”This flame continue our prayer”.
Setelah berdoa untuk terakhir kalinya di Grotto, kami kembali ke Hotel untuk breakfast dan bersiap2 ke Nice (730 km), lagi2 perjalanan panjang in land, melewati Tolous, Cannes, Mountpelier, Marseille dekat St Tropez yg tersohor itu lho dan kami makan siang di pemberhentian jam 13.30 di l’arche, makan Steak Hache lagi dan mencoba Jambon Braise (porky) enak banget. Sampai di Nice sudah malam sekitar jam 19.00 makan malam di Rest Angkor, wah Thai food ini benar2 enak, tom yam ayamnya segar, Tres Bien.. ok banget.
Menginap di Hotel Apogia Acropolis, wah hebat ya disana Porternya cuma 1 org mengangkut koper ke37 peserta Tour. Kami jalan2 malam menuju Cote D’zur yang tersohor dengan Pantai French Riviera kira2 1,5 km dr hotel tapi sayangnya sudah gelap jadi tidak bisa foto di pantai. Terus kami nongkrong & minum coffee latte (@€3) di café jalanan dan mencoba escargot (siput Perancis) ditraktir Mas Anton TL kami (khusus aku soalnya semeja sama beliau).
Thursday 8 May Nice –
3 in 1 again. Pagi-pagi kami berkunjung ke Fragonard, pabrik parfum terkenal di dunia dimana seluruh wewangian berbagai merk mengambil biang parfum disini, dimana juga the shopaholics melampiaskan hasrat mereka dengan membeli parfum2 asli.
Tiba di Monte-Carlo
Setelah itu langsung menuju
Menginap di Hotel Granduca –
Friday 9 May
Last day tour ! Makan siang di Rest Jing Yuan. Kemudian mengunjungi St Peter Basilica ditemani dengan local guide Oma Ada (baca:Aida) yg cuma sebentar. Memasuki St Peter Basilica melewati pemeriksaan X-Ray dan ternyata kami harus memakai baju sopan, tidak boleh hot pants/tank top. Melihat-lihat tomb / makam para Paus termasuk makam Pope John Paul II.
Memasuki gerejanya sungguh menakjubkan arsitektur by the genius Michael Angelo, all marmer dari Carara
Jalan sedikit ada toko souvenir dimana kami bisa membeli benda2 rohani. Sempat membeli 2 buah tas Roma seharga @€3, murah kan…
Melewati Arch of Constantine, gerbang kemanangan kerjaan Romawi yang ditiru Napoleon untuk Arch de Triomphe di Paris. Kemudian ada juga Circus Maximus, lokasi film Ben Hur. Setelah itu foto stop di depan Colloseum & Trevi Fountain. Di Fountain de trevi ini kami bisa melempar koin dengan menghadap belakang fountain dan melempar dengan menyilangkan tangan ke belakang. Jika 1 coin berarti kami ingin kembali ke Roma, 2 coin untuk mendapatkan jodoh dan 3 koin agar hubungan cinta semakin membara…. Gitu deh… Secara ga mau rugi sih kami lempar koin Rupiah aja he he… Di dekatnya kami makan ice cream (@€2) enak banget dan membeli souvenir 3 t-shirt Asterix Roma (@€5) utk my brothers.
Makan malam di Chinese Rest Grand Dragon for last supper dan bermalam di G Hotel. Sempat mutar2 krn di Itinerary Golden Hotel tapi cari2 ga ketemu ternyata sudah berubah namanya menjadi G Hotel. Hotel ini jauh di pinggiran krn sudah dekat ke Airport sehingga besok paginya kami bisa langsung ke Airport memakai shuttle bus hotel. Disini kami berpisah & bersalam2an dengan pengemudi Giuseppe yang dipuji2 Anton sbh supir tersabar yang pernah dia kenal secara doi org Italia yg terkenal sangar & tidak sabar.
Saturday 10 May
13.30 etd but delayed to14.30 – 15.30 EK 97 Rome –
17.00 - 00.25
03.30 – 09.15 EK 348
10.25 - 16.30
18.05 - 18.50
Total 24hr 20’ according to
http://www.emirates.com/english/destinations_offers/timetables/FlightScheduleResults.aspx
Perjalanan panjang via udara dengan 4x transit :
Kesan & Pesan
Sungguh beruntung diriku mengikuti Group Tour ini :
- Pas ada Keukenhoff
- Romo Yohan baik, easy going, ajak kami jalan2 di
- TL Anton lumayan baik tidak perhitungan, traktir kami coffee & escargot (4 pcs), taxi Champ Ellyse – Hotel Inn free
- Saudara seiman membuat kami lebih kompak, saling menghargai & saling menolong, termasuk membantu peserta senior (oma-oma & opa)
- Saking kompaknya Oom Freddy mau traktir kami dimsum Minggu nanti di Samudera BRI.
Kekurangan
- Kuciwa berat wkt di Eiffel (back light) tidak bisa dapat foto yang bagus krn kirain masih mau foto di tempat Eiffel yg lebih bagus dekat Militer Park.
- Acara shopping lebih lama daripada venue yang patut dikunjungi spt St Basilica, Eiffel dll
- Tapi konon menurut teman2 yang suka ikut tour pasti ada plus minusnya, bahkan ada peserta tour yg prefer shopping than go to visit castle in Skandinavia, wah kalau begitu sih bete banget lagi…..
Comments