Solo Getaway part 2
Kamis, 26 Nov 20
Kami check out sekitar jam 9 dan menuju Cemoro Kandang. Kami makan soto ayam, bakso & membawa bekal sisa tempe kemul. Yeayy akhirnya aku bisa kembali ke Bukit Mongkrang, yang memang menurutku adalah bukit dengan pemandangan sekitar yang indah. Walau sudah menjelang tengah hari, rasanya hari itu berjalan santai, tidak ada beban seperti naik gunung >3.000 Mdpl haha…
Kami bercanda tawa dalam perjalanan, tidak dikejar2 waktu rasanya sangat menyenangkan. Hanya 1 jam kami berjalan santai dan sampai Puncak Mongkrang Candi 1, tetiba hujan saat di puncak, kami berteduh sebentar memakai jas hujan dan melanjutkan perjalanan ke Puncak Candi 2 yang ternyata jalurnya menurun di awal. Kembali kabut menyelimuti perjalanan kami. Banyak petunjuk namun karena tidak ada kepastian sejauh mana perjalanan ini membuatku sedikit was was. Tapi harus semangat, jangan sampai seperti tidak ke Puncak Rajawali yang hanya 5 menit dari Puncak Buntu Gunung Sumbing arrrgghhh….
Kabut tebal menghalangi jarak pandang kami sehingga kami tidak tahu dimana dan masih sejauh mana Puncak Candi 2, karena bukit demi bukit sudah kami lewati. Disebut juga jalur sadel (seperti pelana kuda) karena jalur yang menurun datar kemudian naik (keren juga ya :D).
Akhirnya kami sampai Puncak 2 disambut 2 pendaki yang sedang asik berfoto bersama. Setelah foto kami duduk dan makan tempe kemul. Dari pendaki yang kami bertemu di situ dia bilang masih ada Puncak lagi yang disebut Hutan Jobolarangan, namun jalurnya masih tertutup dan belum jelas serta masih banyak babi hutan. Tentu saja kami tidak berani mencoba jalur tersebut hehe Aku pikir semoga lain waktu ada kesempatan dan semoga jalurnya juga sudah diperjelas dengan tanda atau dibuat jalur resmi karena sangat menyenangkan menjelajah Bukit Mongkrang yang indah. Bahkan jalur Siksorogo Lawu Trail 30K Desember 2019 juga bukan melewati jalur ini.
Kami kembali turun dan ada suatu pengalaman yang lucu tapi rahasia huehehe.. Kami kembali ke Puncak 1 dan kami foto dengan puasnya berlatar belakang bukit2 di sekitar Mongkrang yang indah.
Hari sudah sore sekitar jam 4 ketika kami sampai warung minum kopi dan bersiap2 untuk kembali ke Solo. Karena hari sudah menjelang malam dan kami belum makan, kami kembali makan Sate buntal pak Manto dan mencoba tengkleng rica. Temanku sampai telat sholat, makasih ya say… ang…. :*
Kami kembali ke hotel kesayangan kami yang murah dan nyaman, untung juga kami sudah makan malam sehingga setelah mandi saatnya bersantai & beristirahat.
Namun… entah kenapa kegalauan dan kesedihan melanda. Rasanya galau karena tidak ada kegiatan untuk hari berikutnya. Masa baru turun gunung sudah rindu gunung sih :D (kelainan jiwa wkkwkw). Rasanya menyebalkan membuatku pasti jadi nyebelin juga deh. Ah sudahlah lihat aja besok entah mau kemana.
Jumat, 27 Nov 20
Setelah browsing ada beberapa tempat menarik yang bisa dikunjungi. Berfoto dengan baju tradisional Korea Han Bok di Intan Park Karanganyar, Heritage Place dan foto stop di Benteng Vestenburg.
Setelah sarapan di Mc Donald’s dengan Gift Card, kegalauan kembali melanda. Hhmm… benar2 situasi yang menyebalkan …
Ke Benteng Vestenburg sangat tidak menarik, bentengnya kecil dan dipagari, ada orang sedang berfoto. Beda sekali dengan Benteng Vestenburg di Yogyakarta yang megah dan besar, ada museum yang bisa dikunjungi juga.
Banting setir ke Heritage Place, yang ternyata hanya bangunan kuno eks kebakaran dimana bentuk bangunannya seakan2 seperti di Colosseum Roma (bukan Colo Kota haha… hhmm.. kangen…)
Akhirnya kami ke Colomadu (de Tjolomadoe) eks pabrik gula yang tersohor di Solo. Tapi kami tidak masuk museum karena harus bayar 35.000/orang. Jadi kami duduk di taman dan berfoto ria hasil fotonya ternyata bisa bagus juga. Masih swing mood yang menyebalkan, tapi akhirnya ceria juga lama2. Ohya saat itu kami mendapat kabar dari Basecamp Cemoro Sewu, mas dari Blitar sudah turun dengan selamat, safe & sound walaupun tidak ke Puncak Lawu. Syukurlah kalau begitu.
Kembali ke hotel.
Menjelang sore kami sudah lapar dan makan di Resto Spesial Sambal dengan menu nila bakar, cah jamur, kulit ayam goreng dengan aneka sambal yang seru.
Sabtu, 28 Nov 20
Niat bangun pagi jam 4/5 untuk lari Maybank Marathon Anywhere (MMA) sejauh 12K + 10K. Sebangunnya sudah jam 6 bersiap2 dan mulai lari 6.30, lari ke arah Colomadu, karena sudah diniatin jadinya aku berhasil lari 22K yeayy untuk menyelesaikan Session 1 & 2 MMA.
Kami sarapan Mc Donald’s lagi dengan Gift Card, ada promo 5 ayam spicy dapat 2 chicken burger dan kentang goreng pastinya.
Kemudian aku beli kue untuk dibawa ke rumah Salwa. Katanya aku harus kasih kabar dulu ke Salwa kalau mau mampir, dibalasnya lama terus kata Salwa mau beberes dulu. Wah ternyata sampai rumah Salwa, mbah War buru2 ke pasar membeli oleh2 buat aku bawa. Senang sekali mengunjungi Salwa dan mbah War. Kami mengobrol dan aku surprised ketika dibilang kain yang aku berikan ke mbah War sudah selesai dijahit. Aku mau lihat bajunya dan ternyata bagus sekali jahitannya, aku benar2 senang kain itu bisa berguna. Mbah War menyuruh teman yang mengantarku dan sedang menunggu di mesjid untuk mampir ke rumahnya, jadi temanku itu mampir dan kami mengobrol2 lg. Setelah itu menjelang sore kami kembali.
Di hotel kami makan chicken burger. Kemudian malamnya kami makan bubur lemu, dengan sambel goreng hati dan telur ayam namanya uritan.
Minggu, 29 Nov 20
Aku lari Maybank Marathon Anywhere 10K dulu untuk menyelesaikan Session 3. Kali ini lari dari Jl. Ahmad Yani melewari SPBU Manahan ke arah Taman Balekambang, ada Waduk Tirtonadi.
Selesai lari 10K aku balik hotel dan bersiap2 Andong Trip. Kami sarapan Mie Gacoan, siomay, lumpia udang & baso kulit pangsit.
Comments