Solo Trip 9 - 16 Okt 20
Aku mencoba Rekap Trip Sumbing Solo 9-16 Oktober 20.
Aku berangkat Jumat 9 Okt 20 Citilink jam 10.25 via Terminal 3 Ultimate Soetta.
Start Sumbing Sabtu 10 Okt kembali ke Solo Minggu 11 Okt. Aku menginap di Fave Hotel, karena kekecewaan di Hotel Kusuma yang memperlakukan tamu seperti sampah.
Senin 12 Okt check out 12.30. Sampai Tawangmangu makan ayam mbak Mul. Tiba di Basecamp Cemoro Sewu jam 15.15 ternyata Gate sudah ditutup jam 15.00. Saat itu kamipun lupa membawa Surat Sehat yang ternyata aku taruh di Ransel Adidas merah. Kami ke Basecamp Cemoro Kandang dan tidak perlu Surat Sehat. Untunglah kami lewat jalur Cemoro Kandang dengan trek dan view yang menyenangkan.
Kami start hampir jam 16.00. Saat menjelang Magrib, kami sampai di Pos 1 dekat warung tapi warungnya tutup. Hari belum gelap ketika kami memasang tenda. Setelah itu gelap menyelimuti tenda kami. Kami makan malam Indomie kuah. Menikmati setiap saat bermalam di tenda, rasanya nyaman walaupun tenda kami hanya sendiri.
Kamii bangun keesokan harinya dan start jam 7.30 menuju Puncak Gn Lawu. Setelah Pos 3 kami menemukan papan nama Ondorante, Dilarang Melewati Jalur Ini. Teringat mas Alam yang melewati jalur ini, kamipun mencoba Jalur Ondorante. Senang sekali aku bisa menjelajah Gunung Lawu, exploring setiap perjalanan dan sangat menikmatinya. Jalur Ondorante melewati bebatuan terjal vertical tapi ada pohon edelweiss dan indah. Ternyata sampainya di Warung Pos 4 Cokrosuryo. Warungnya tutup dan suasana sepi hanya kami saja. Jadi kami tidak bisa beli minuman seperti trip kami sebelumnya.
Kami beristirahat di bawah pohon favorit kami yang ternyata sangat indah ketika kami foto diantara kedua pohon tersebut. Kabut datang silih berganti.
Kamii lanjutkan perjalanan dan akhirnya tiba di Puncak Gunung Lawu, yeayy senang sekali, ada beberapa pendaki di Puncak.
Ada cerita unik, temanku ke Lawu sendirian 12 Okt 2019 dan sampai puncak pagi jam 5 tgl 13 Okt 2019. Dia membuat video dan menyebut namaku, Mbak… kapan ke sini lagi ? Ternyata tanpa kami sadari, tanggal yang sama 12 Okt 2020 kami berangkat dan 13 Okt 2020 kami sampai Puncak Lawu. Suatu kebetulan yang menyenangkan. Akupun membuat video balasan bahwa aku sudah tiba di Puncak Lawu tepat satu tahun dari video yang ia buat. Amazing, right ?
Somehow I feel Mount Lawu connected & united us. I am so happy to know him, he’s really meaningful to me. Aku suka bercanda bahwa Dewa asmara Amor memanah dan menembus jantung kami berdua saat kami jatuh hampir bersamaan di hari pertemuan kami 24 Juni 2019. Sehingga kami menjadi kasmaran satu sama lain, semoga kami selalu langgeng dan menjadi sahabat sejati.
Kami bersantai dan menuju Geger Boyo juga. Setelah puas berfoto kami turun kembali. Makan nasi pecel mbok Yem karena warung lain tutup. Sepi hanya kami berdua kali ini.
Kali ini aku bertekad ingin foto di Pasar Dieng yang kata temanku hanya 5 menit dari warung mbok Yem. Kamipun bertanya kepada anak mbok Yem dan diarahkan. Ternyata jalan sekitar 15 menit santai baru kami sampai di Pasar Dieng. Kami juga berpapasan dengan beberapa pendaki yang menuju Puncak dari arah jalur Cheto. Yeayy akhirnya aku bisa foto di Pasar Dieng setelah 2x terlewati dari trip sebelumnya. Senang sekali bisa mendapatkan yang aku inginkan walaupun ini adalah keinginan yang sederhana tapi aku sangat bersyukur.
Saat turun kami melewati jalur Ondorante kembali. Kami tiba di Pos 1 tempat tenda kami menjelang jam 18, kami bongkar tenda pas sekali hari belum gelap. Setelah beres kami pamit dengan pendaki dari Solo yang camping dengan fly sheet saja seorang diri.
Sampai basecamp sekitar jam 19.30. Kami check in di Reddoorz Savastri, hotelnya nyaman. Kami bisa beritirahat dengan baik. Kami makan malam baso pentol kuah dan mencoba sate kelinci.
Keesokan harinya Rabu 14 Okt 20 kami kembali ke Solo. Kali ini aku mencoba Reddoorz Hotel Griya Kedasih, ternyata hotelnya sangat nyaman dan harganya juga murah.
Akupun menghubungi mas Alam kembali dan kami janjian bertemu di Lekker House Solo Baru jam 6-7. Kami lepas kangen dan mengobrol. Mas Alam mengajak kami ke Pringgondani keesokan harinya.
Kamis, 15 Okt 20. Aku lupa urutannya tapi saat kuliner kami makan Spesial Sambal. Ikan nila goreng, kulit ayam goreng bawang, cah jamur & sambel iso goreng, enak sekali. Ternyata sorenya mas Alam memberi kabar tidak jadi ke Pringgondani. Jadi kami hanya bersantai saja.
Jumat, 16 Okt 20. Kami sarapan pagi Mie Gacoan jam 9 sebelum ke Airport, ETA jam 11.00 masih ada waktu kami melepas kangen kami dan sedih karena harus berpisah. Sekali lagi terima kasih sahabat tersayang 😘❤️
Comments