Coast to Mountain CTC to MERBABU 3.145 Mdpl via Suwanting Jawa Tengah
Gunung Merbabu 18 Feb 19
Trip ini sangat special karena dilakukan sehari setelah Coast to Coast (CTC) Ultra Night Trail 50K 17 Feb 19. Ide ini timbul dari Fifi, katanya Merbabu sudah dekat di Jogjakarta mari kita kesana setelah CTC. Hhhmm kuat gaya haha galau juga, tapi yah lebih baik dicoba. Aku langsung Reschedule Tiket Air Asia JOG – JKT dan menambah 250rb kalau tidak salah untuk mengganti tanggal pulang.
Sekalian cerita sedikit tentang CTC, aku berangkat pesawat pagi dengan Vita, nginep di hostel dekat pengambilan racepack dan shuttle.
Malamnya jam 19 kami sudah harus bersiap ke tempat free shuttle dekat Malioboro menuju Pantai Depok Parangtritis dengan jarak tempuh sekitar 2 jam. Jadi jam 22 kami sudah sampai di Race Venue dan kami harus menunggu beberapa jam lagi sebelum start, dari tahun2 sebelumnya (aku ikut 25K 2017) memang CTC seperti ini, menunggu lama sebelum start tanpa bisa tidur juga walaupun disediakan tempat istirahat sederhana dengan matras di saung2, sebenarnya sangat menguras tenaga sebelum start tapi kami tidak ada pilihan.
Ini adalah Night Trail pertama aku yang dimulai tepat 00.00 COT 12 jam hingga jam 12.00. Jarak 50K dengan “hanya” 1.601 M Elevation Gain (EG). Kategori 70K start jam 22 disertai hujan deras.
Tibalah waktu start, kami berlari kecil di sepanjang pesisir pantai ditemani gerimis kecil, berlari di pasir tentu saja berat. Sampai batas ujung aku sempat bingung tidak tau arah mana untuk menyeberang menuju desa (padahal th 2017 rute awal masih sama dasar ga bisa hafal jalan aja akunya :D). Beruntung aku bertemu seorang pelari cowo yang akhirnya menemani aku di sepanjang lintasan sebelum hari terang. Namanya Anthony, aku sangat bersyukur bertemu dengannya, aku tidak bisa bayangkan aku yang penakut menembus kegelapan malam sendirian di tempat yang sepi.
Aku kira wilayah pedesaan tidak akan menakutkan seperti di hutan atau gunung, tapi ternyata desa itupun jarang2 rumahnya jadi banyak jalanan sepi dan juga masuk hutan2 kecil yang rapat sehingga lumayan bikin aku merasa takut hehe…
Kami saling menunggu, dasar aku cewe egois menjelang subuh hari sudah akan terang, temanku itu sholat subuh, aku pamit dan bilang mau jalan duluan hehe...
Trek yang paling terkenal adalah di sekitar KM 33 tanjakan cor2an yang sangat menyebalkan dan sudah diakui oleh semua peserta ini tanjakan paling menyebalkan, mana panas pula.
Check point di KM 45 sebelum gusung pasir adl jam 11 sementara sampai situ aku sudah 11.30 jadi tidak keburu akhirnya statusku DNF.
No problem karena buatku pengalaman lebih penting, aku sangat menikmati setiap Trail Run yang sudah kulakukan. Aku juga DNF di BTS 2016 & MSC 2017.
Yang mewah dari CTC adalah saat finish kami mendapatkan kupon makan buffet ikan bakar, nasi, lalap lengkap dengan es cendol. Senang ya, lapar2 dikasih makan gratis :D
Sekitar jam 2 siang kami kembali ke hotel di Jogja dengan free shuttle bus. Tanpa membuang waktu aku langsung mandi, minum antimo dan tidur.
Lumayan sih bisa tidur sampai menjelang malam, harus siap2 untuk perjalanan berikutnya ke Gunung Merbabu yeayy…
Rencana berangkat malam dijemput dengan mobil Race Director CTC Dzaki yang bersedia menemani kami ke Merbabu via Suwanting.
Jam 7 malam kami cari makan malam dulu, menunggu kabar dari Dzaki. Mungkin sekitar jam 11 malam kami baru dijemput, ke Basecamp Swanting menemui Ranger Eko yang akan menjadi guide kami.
Start jam 3 pagi, aku dan Amen jalan duluan dengan Eko Ranger. Sayangnya Fifi diserang sakit mendadak muntah2 sehingga tidak bisa ikut, tadinya mau istirahat sebentar dan menyusul dengan Dzaki dan Vero tapi akhirnya tidak jadi.
Jalur Suwanting konon katanya lebih berat daripada jalur Selo. Awalnya biasa aku lemot namanya juga mesin diesel yang sudah terkenal di kalangan pelari haha… Menjelang puncak speed aku bertambah kencang karena aku selalu semangat kalau sudah mau sampai puncak.
Tiba2 Dzaki muncul dan menemani aku ke puncak bayangan Suwanting (sayang deh ga foto disini karena buru2 mau sampai Puncak Kentengsongo & Puncak Triangulasi padahal bagus lho pas arah pulang cuaca berkabut sehingga tidak bisa foto disini lagi).
Momen ini aku ingat karena aku merasa tersanjung bisa muncak berdua bareng Dzaki yang sudah terkenal di kalangan Trail karena dianggap very strong boy dan sering podium juga.
Tidak lama Amen & Vero menyusul, kami foto2 dan makan bekal kami ayam Richeese yang sengaja kami bawa dari Jogja.
Turunnya aku sangat lemah di downhill sehingga menjadi yang terakhir lagi, aku ditemani Eko yang sabar dan kubilang baru kali ini aku merasa “penyok” deadly exhausted sering jatuh dan ditambah krn memakai ankle sock kakiku lecet di tumit sehingga tambah lemot deh (lupa mulu yah pdhal pakai ankle sock di Ciremai jg bikin kaki lecet hiks hiks).
Sampai basecamp rumah Eko sudah jam 16.00, lainnya sudah duduk manis menunggu aku, aku makan nasi goreng dan mandi setelahnya.
Kembali ke Jogja pesawat kami last flight jam 23 sehingga masih banyak waktu, kami istirahat dulu di rumah teman Zaki tapi tidak bisa tidur, kemudian ke Airport dan kembali ke Jkt.
Senang sekali ya bisa sekalian ke Merbabu salah satu gunung dengan view yang indah. Thanks Fifi yang udh kasih ide, thanks Dzaki & Eko juga yg udh temenin.
Comments