Gunung LAWU 3.265 Mdpl ❤️ Jawa Tengah - Jawa Timur

Gunung Lawu 24 Jun 19

Next Trip 9 Des 19, 1 Agt 20, 16 Sep 20

 Ide Fifi waktu mengajak ke Merbabu setelah Coast To Coast membuat aku merancang rencana Trip ke Gunung berikutnya sekalian jika ada acara Trail. 

Berikutnya adalah Lari Jelajah Desa (LaJelsa) Desa Kepel Kare Madiun. Kebetulan aku punya Buku Atlas Indonesia yang ternyata sangat berguna buat aku untuk melihat peta gunung-gunung di Indonesia (aku lebih senang cara konvensional yaitu : “Turning the page than wipe the screen” alias cari di google). Aku ingat aku lemah di pelajaran Geografi sehingga aku sulit mengingat wilayah peta. 

 Gunung terdekat di Madiun adalah Gunung Lawu di Jawa Tengah.  
Tadinya aku mau ikut GoatRun Lawu yang diadakan Sep 2018, tapi saat itu aku bentrok daftar Jakarta City Marathon dapat slot dari Komunitas jadi aku ga enak pindah haluan padahal aku pasti pilih Trail Run apalagi ke Gunung Lawu. 

Aku tanya seorang teman trail Mahdi apakah ada kenalan yang bisa menemaniku ke Lawu. Dia memberikan 2 nama, Agus K & Furqoni. 

Kebetulan aku tau Agus teman di sosmed dan pernah bertemu di Tahura 2017. Aku kontek Agus dan janjian ke Lawu, saat itu Feb 19. Walaupun masih 5 bulan ke depan, aku make sure aja supaya aku dapat ke Gn Lawu walaupun effort yang harus dilakukan lumayan juga.
Aku janjian untuk dijemput di Airport Solo, ke Madiun naik motor (sekitar 3 jam #waduh), ikut Lajelsa, kembali ke Solo dan lanjut ke Gn Lawu. 

 Ketika rencana dimatangkan dan hari sudah dekat, aku dapat kabar bahwa Agus sakit trombosit rendah sehingga ia tidak bisa menemaniku ke Lawu. Aku sudah beli tiket, akhirnya rencana tetap dijalankan. 

Sabtu 22 Jun 19 tiba jam 10 di Airport Solo, dijemput Agus (sebenarnya malu juga sih karena aku ga pernah akrab sm Agus, bahkan cuma ketemu sekejab di Tahura 2017 tapi dasar aku super cuek yang penting keinginanku tercapai haha… ). 

Kami naik motor ke Madiun, lunch break di Tawangmangu, sampai Madiun sudah jam 2 siang. Mengambil Racepack di RM Joglo Puspa Daru dan bertemu mas Amin yang kaget ketika aku cerita aku naik motor dari Solo. Ia bertemu Agus yang menunggu di parkiran dan menawarkan aku ke Desa Keppel bareng dengan mobilnya supaya Agus bisa kembali ke kota (soalnya Agus bilangnya mau nginep di rumah temannya di Madiun kota, ternyata dia balik ke rumahnya di Tawangmangu). 

Jadilah aku ikut mas Amin ke Desa Keppel yg masih 40 menit perjalanan dan mobilnya sempat mogok tapi untung akhirnya bisa jalan setelah diperbaiki dan untungnya juga sudah dekat dengan lokasi). 

Aku diantar ke penginapan di rumah penduduk lokal yang ternyata sangat sederhana dengan bilik dan kasur tipis seharga Rp 75.000 dapat makan 1x. Sebenarnya aku sudah booking juga buat Agus, syukurlah digantikan dengan seorang peserta yang belum mendapatkan penginapan sehingga dia membayar aku, every penny precious bukannya aku pelit tapi kan sayang ya aku sudah boros sekali jadi kalau bisa menghemat sekecil apapun aku bersyukur. Aku jadi nambah teman juga namanya Ahmad, ternyata kamarnya sharing dengan peserta lain. Jadi kami bertiga di 1 rumah penduduk, ibunya baik seperti biasa ramah kekeluargaan khas pedesaan. 

 Ada acara makan malam bersama Pemda setempat jam 19.30 tp saat kesana masih sepi jadi aku cari makan, teman sekamar Ahmad di rumah itu menawarkan cari makan bersama naik motornya, kamipun cari warung makan yang dekat dan makan bersama, aku lupa namanya dia masih pelajar SMP atau SMA, aku bayarin dia makan karena aku senang sudah diajak barengan sama dia, maklum kalau jd single fighter, kalau ada yg ajakin aku pasti gampang senang daripada sendirian haha.. 

 Lajelsa dimulai jam 6.30 saat start bertemu dengan teman2 Pertamina Runners. 
Rute 25K ternyata banyak tanjakan, banyak yang terkecoh termasuk aku, dikiranya hanya lari memutari desa, ternyata kami ke bukit2 dengan tanjakan terjal juga, dan kami sangat kelaparan tidak bawa bekal ataupun vest, WS hanya menyediakan air putih saja. 

Di tengah perjalanan mungkin di KM 20an aku bertemu P Yanto Pertamina Runners, ternyata dia membuntuti dengan maksud mau menemani aku. Akhirnya kami yang sudah kelaparan menemukan warung, kami mampir makan gorengan & minum teh manis, dan ada seorang pelari muda yang baik hati meninggalkan uang kembaliannya untuk membayar jajanan kami, baik ya padahal ga kenal lho, nah ini yang aku bilang aku sangat menghargai perhatian sekecil apapun juga pasti aku apreasiasi. 

Akhirnya kami finish juga, memang berat ternyata Lajelsa walau Cuma 25K ini, wah tidak disangka ternyata aku menang Juara 3 Master, sekali lagi surprise karena aku sudah pasrah melihat banyak peserta female yang sudah master kelihatannya sudah di depanku semua. Hadiahnya lumayan Rp 3 jt, tapi PHP haha karena ternyata Panitia gagal mendapatkan sponsor, tp jadi bangga bisa naik podium. 

Sudah janjian dijemput Agus dan ia sudah nunggu aku lama di homestay terus aku mandi, kami makan di homestay dan lanjut naik motor. Terjadi diskusi dimana kami akan menginap malam itu. Aku bilang aku ga mau nginep sendiri dekat basecamp karena aku takut hehe alasan aja sih kan males sendirian tapi aku bilang nanti aku bayar 2 kamar. 
Ternyata Agus menawarkan nginep di rumah isterinya di Tawangmangu, yaaah kebetulan jadi ga usah keluar biaya hotel, tapi aku tanya enak ga sama isterinya ? Kata Agus isterinya berpikiran terbuka, ya sudah baguslah kupikir.

Sampai rumah Agus aku disambut isterinya mba Atin dan anaknya yg bernama Salwa kelas 5 SD. 
Mereka sangat welcome, kami beli sate ayam di tetangga mrk dan isterinya juga mengantar aku naik motor bertiga Salwa ke toko untuk beli bekal ke Lawu besok. Aku belikan Salwa beberapa snack & coklat juga. 

Salwa sangat lucu & ceriwis, biasanya aku jarang sekali bisa akrab sama anak2, bahkan aku sebenarnya tidak suka anak kecil haha… Tp ini Salwa beneran lucu, kami langsung akrab mengobrol. Dia cerita kalau rumahnya angker hehe…
 “Kakak mau denger ga... eh ga usah deh”, iya dalam hatiku iya jangan cerita nanti aku ga bisa tidur hihi… 

Tiba waktu tidur dengan lampu menyala, ke toilet harus jalan dulu ke sisi sebelah sana rumahnya, tp untung ga takut hehe… 

Pagi tiba, jam 5 bangun dan siap2 hhhmm masih galau untuk pergi sendirian ke gunung yang belum pernah walaupun kata Agus dijamin 100% aman jalur Cemoro Sewu karena single treck. Ada cabang di persimpangan menuju ke puncak nanti ambil kiri kalau mau cepat sampai tapi terjal atau kanan landai tapi muter gitu katanya. Aku pikir aku sudah menang Lajelsa uangnya bisa buat bayar guide itung2 bagi rezeki, budget aku Rp 200.000. 
Ternyata sampai Basecamp Cemoro Kandang ketika kami menanyakan penjaga BC (ternyata ini mas Budi yang aku temui lagi di Trip bln Des 19) Guide yang available lagi tidak ada, walaupun ada tarifnya Rp 500.000. Aku kaget waah ga jadi deh mahal sekali mending memberanikan diri. 

 Akhirnya kami ke Basecamp Cemoro Sewu, foto2 di Gate, hari itu Senin dan keadaan sepi (tambah merasa ngerik haha…)

Tepat jam 6 aku mulai petualanganku sendirian naik gunung Lawu yang terkenal…. itu dan pertama kali aku ke gunung benar2 sendirian as solo hiker. Pas itu ada seorang bapak2 yang memikul barang untuk dagangan warung, kata Agus ikuti aja bapak itu. Kupikir iya boleh juga. Yang ada aku sama bapak itu ga bareng, susul2an, kadang aku lebih cepat disusul dia, aku di depan lagi dan seterusnya jadi ga bisa bareng. 

Tapi aku menikmati “Me Time” aku seperti biasa kalau aku Trail sendirian di alam tidak ada orang di sekitarku. Cuaca cerah dan terang , Pos demi Pos aku lewati, kupikir nanti turunnya aja baru foto2 di Pos. 

Sampai persimpangan yang membingungkan aku melihat ada seorang pendaki yang sedang bertanya kepada bapak pemikul itu jalan mana yang harus ditempuh. Aku teringat yang Agus bilang, pasti ini persimpangan yang dimaksud. Seketika dengan spontan aku nimbrung dan mengajak pendaki itu ke arah kiri ku bilang, “Kita lewat sini aja yuk biar cepat sampai”. 

Kami berdua jadi jalan bareng dan serta merta dia bertanya, aku bilang aku sendirian, terus dia tanya mbak suaminya ga ikut? Itu kata2 yang aku ingat, soalnya aku merasa sangat aneh ditanya suami sama orang yang baru dikenal hehe… 

Akhirnya kami sampai Puncak Hargo Dumillah sekitar jam 10 yeayy senangnya Syukur Alhamdullilah Puji Tuhan I made it by my own ke Puncak Lawu. Rasanya haru & bangga, aku langsung ajak foto pendaki itu hhmm… sok akrab kebiasaan sih kadang suka ga tau malu, kalau ketemu sesama teman baru di lintasan daripada single fighter haha…. 

 Kami gantian foto, teryata HP pendaki itu lowbat jadinya dia minta aku foto pakai HP ku, terus kubilang bagaimana nanti kasih fotonya, kupikir pakai WA aja, tp dia tanya IG aku juga, sedikit enggan aku kasih IG aku krn sebenarnya aku malu kasih IG aku ke orang yang baru dikenal. 

 Di kejauhan tampak bendera, terus aku ajak dia foto disana. Ternyata dia mau camping di Puncak jadinya aku turun sendirian lagi, padahal udah senang lho dapat teman barengan di jalan :D 
Aku sempat salah jalur turun dari kejauhan ia memanggil aku dan aku tanya apakah ini jalur yang benar, ternyata bukan aku naik lagi dengan sedikit panik dan ia menghampiri aku dan menunjukkan jalan yang benar. Terima kasih ya pendaki baik yang baru kukenal :* 

Turunnya aku santai karena aku pikir yeayy senangnya sudah sampai puncak dan jalur turun yang sama, aku foto2 dulu di setiap pos melewati banyak pendaki yang seperti terperangah ketika tau aku ke Lawu tektok sendirian dan ada yang komen “Keren kak” hehe… 

Sampai basecamp aku telp Agus minta jemput. Pas datang dia tanya apakah aku sampai puncak, aku bilang sampai dong, dia sepertinya surprised juga lihat jam 2 aku sudah finish. Aku juga surprised jam segini sudah selesai aku kira bisa sampai sore seperti aku ke Gunung Gede. 

Kami kembali ke rumahnya sementara mba Atin dan Salwa juga bersiap2 kembali ke kota. Jadi kami beriringan 2 motor ke Solo, aku dan Agus, mba Atin & Salwa.

Sudah sampai Solo, mba Atin langsung ke tempat kerja, jd aku bertiga Agus & Salwa ke Hotel Kusuma tempat aku menginap. Sebenarnya Salwa ingin sekali ketemu aku malam itu untuk makan dan berjalan2 di alun2 kota. Tapi tampaknya Agus kelelahan, aku jadi khawatir juga, jadi ga jadi ketemu padhal katanya malam itu Salwa sudah dandan mau ketemu aku dan sangat kecewa ga jadi ketemu. 

Akuu makan malam di sebelah hotel, esoknya jam 4 pagi aku naik Grabcar dan tiba di Airport Adi Soemarmo yang ternyata masih ditutup pintunya, aku tunggu dibuka, penerbanganku jam 6 pagi. 

Selesai sudah petualanganku yang sangat seru dan membahagiakan karena tidak disangka tanpa disengaja aku bertemu dengan seseorang yang menjadi sahabatku :* #love

Comments

Popular posts from this blog

Derawan island hopping 16-19 Okt 2014

Feel lucky

Coast to Mountain CTC to MERBABU 3.145 Mdpl via Suwanting Jawa Tengah